Orang hidup tentunya akan butuh yang namanya bernafas,
orang bernafas tentunya butuh oksigen. tahukah anda apakah faktor yang
mempengaruhi pernafasan?
kebutuhan oksigen adalah sangat penting, mahluk hidup tidak dapat hidup tanpa
adanya oksigen, bila oksigen yang ada dalam sistem pernafasan sedikit maka akan
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup itu sendiri.
gangguan sistem oksigenasi dapat mempengaruhi semua yang ada dalam tubuh
manusia, mari kita lihat bagaimana oksigenasi tersebut dapat mempengaruhi
kinerja tubuh manusia.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pernafasan
dan tentunya akan berpengaruh terdapat oksigenasi yang sangat dibutuhkan untuk
hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :
- Tahap
Perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar
yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki
dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi
dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi
terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk
oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola
napas.
- Lingkungan
Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi
oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2
yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian
memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan
yang meningkat.
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi,
sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang
dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga
kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya
terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah
yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan
akan oksigen.
- Gaya
Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan
kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam
tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi
predisposisi penyakit paru.
- Status
Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan
pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada
terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit
pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah.
Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah
anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka
anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
- Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan
kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu
bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan
kedalaman pernapasan.
- Perubahan/gangguan
pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi
yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel
jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi
sebagian jalan napas.
Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang
diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi
gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat
merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain
hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan
menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam
darah.
Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan
membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin.
Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral
dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 – 5 menit sebelum terjadi kerusakan
permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.
- Perubahan
pola nafas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan
pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang
sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung
karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo
yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri
seperti pada penderita asma.
- Obstruksi
jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat
terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi
jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat
terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh
kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk
disaluran napas.
Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap
dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang
terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan
tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya
suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).
semoga apa yang disampaikan diatas dapat bermanfaat,
bila apa yang disampaikan dalam blog.wendy goxil ini bermanfaat, sampaikan
kepada yang lain, terimakasih
kebutuhan oksigen adalah sangat penting, mahluk hidup tidak dapat hidup tanpa adanya oksigen, bila oksigen yang ada dalam sistem pernafasan sedikit maka akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup itu sendiri.
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.
Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.
Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 – 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.
Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).
No comments:
Post a Comment