Thursday, January 17, 2013

Prosedure Pemasangan Infus



Pengertian : Adalah memasukkan cairan ( obat atau makanan ) dengan tetesan dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama ke dalam vena dengan menggunakan perangkat infuse ( infuse set ) secara tertetes.

Tujuan :
1. Sebagai pengobatan
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
3. Sebagai makanan untuk pasien yang tidak dapat / tidak boleh makan melalui mulut.

Indikasi pemasangan infuse pada pasien :
1. Dehidrasi.
2. Syock.
3. Intoksikasi berat.
4. Pro dan pasca operasi.
5. Sebelum transfuse darah.
6. Yang tidak bisa makan / minum melalui mulut.
7. Yang memerlukan pengobatan tertentu.

Persiapan alat-alat :
1. Infus set steril.
2. Cairan infuse yang dibutuhkan.
3. Bidai dan balutan bila perlu.
4. Tiang infuse dan gantungan botol.
5. Plester dan gunting.
6. IV Chateter sesuai ukuran.
7. Veca C (plester kusus untuk infuse).
8. Jam tangan untuk menghitung tetesan permenit.
9. Alat tulis untuk mencatat.

Cara bekerja :
1. Memeberitahu dan menjelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
2. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3. Membuka pakaian pada daerah yang akan dipasang infuse.
4. Bentangkan alas dibawah anggota badan yang akan dipasang infuse.
5. Gantungkankan botol cairan pada tiang infuse.
6. Gunakan sarung tangan.
7. Hapus hamakan tutup botol infuse dengan kapas alcohol.
8. Buka set infuse, pasang pada botol infuse.
9. Buka klem penjepit, alirkan cairan melalui slang infuse hingga penuh sampai bebas dari udara, kemudian jarum infuse dan klem ditutup.
10. Anggota badan yang akan diinfus di bendung (stuwing) dengan menggunakan karet pembendung sehingga vena terlihat jelas.
11. Mengsterilkan kulit dengan menggunakan kapas alcohol.
12. Menusukkan jarum infuse (IV Chateter/Abbocath) ke dalam vena dengan lobang jarum mengarah keatas. Bila darah mengalir kedalam Abbocath menandakan jarum tepat masuk kedalam vena. Karet pembendung di lepas kemudian klem dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan infuse mengalir.
13. Hitung tetesan cairan sesuai kebutuhan.
14. Fixasi pangkal Abbocath dengan Veca-C/plester. Sebelumnya beri bethadine terlebih dahulu.
15. Pasang bidai bila perlu.
16. Rapihkan pasien.
17. Bereskan alat-alat.
18. Mencatat : nama pasien, no. kamar, tanggal dan jam pemberian, macam dan jumlah cairan yang diberikan, jumlah tetesan permenit, tanggal dan jam berakhirnya pemberian cairan,nama perawat yang melaksanan perasat, nama dokter yang memberikan instruksi
19. Mencuci tangan.


Yang harus diperhatikan :
1. sterilisasi dalam tindakan agar tidak terjadi infeksi.
2. Reaksi pasien selama 15 menit pertama setelah pemasangan infuse. Jika ada reaksi timbul, infuse harus segera di stop, kemudian lapor kepada penanggung jawab / dokter sambil menunggu instruksi selanjutnya.
3. Tetesan harus lancer sesuai instruksi.
4. Cairan infuse tidak boleh sampai kosong agar udara tidak masuk ke dalam set infuse.
5. Pada botol infuse yang menggunakan jarum udara, pada waktu mengganti botol infuse, jarum udara harus ditusukkan terlebih dahulu.

Kondisi berbahaya bila :
1. Emboli udara.
2. Infeksi.
3. Edema paru-paru.
4. Trauma vena yang dapat mengakibatkan haematoma.

No comments:

Post a Comment

 

© 2013 BLOG WENDY GOXIL. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top